PERLIHATKAN KEPADAKU! (3)
Sebelum kita memulai
dengan cermat, pastikan kalian memasang emoticon smile di raut wajah kalian,
dan jangan mengarang sambil merem! buka mata kalian selebar dunia (Kata Dio
Haw) dan rasakan kenikmatan mengarang! dan sekali lagi, pastikan kalian
memasuki alam sadar kalian, semakin dalam... semakin dalam... yap, hampir
memasuki tahap sempurna dan, hitungan ke-tiga anda harus mulai menulis karangan
kalian!
Satu -- Tips &
Trik
Seseorang bertanya,
"Mang... bingung nih mau buat apa?!"
Seseorang menjawab,
"Bingung? Minum Oskadon!"
Yup, hal
diatas adalah yang biasa kita temukan dalam permasalah menentuan topik apa yang
menjadi pondasi dalam membuat karangan. Dalam membuat karangan, kalian dapat
menggunakan awalan apapun, jangan selalu statis, mengikuti sebuah konsep tua
dalam menulis awalan cerita, seperti 'Pada suatu hari, ada nenek-nenek....'
atau semacamnya, karna benda apapun akan dapat menjadi awalan suatu cerita,
misalkan kalian melihat di depan kalian Secangkir Teh, maka buatlah awalan yang
sama seperti apa yang kalian lihat, contoh: 'Secangkir Teh hangat yang menemani
pagi sejuk ini, membuat ku bla.. bla... bla...', jadi gak perlu bingung dalam
menentukan sebuah topik, ketika kepalanya sudah ditemukan, maka akan mudah
kebelakangnya.
Seseorang bertanya,
"Mang, nulisnya gimana?"
Seseorang menjawab,
"Ya begitu!"
Dalam
menulis sebuah karangan, gunakan bahasa yang stabil, komunikatif, dan imajinatif,
serta efisien dan tidak terlalu ribet. Boleh saja menggunakan bahasa yang
sangat familiar sehingga memudahkan kita dalam menulis karangan. Dalam
menulisnya, buatlah sekali buat saja (Tidak dihapus-hapus) namun ketika sampai
pada tahap akhir (yaitu penyelesaian) review kembali tulisan
yang dibuat dan efisienkan!
Dalam
kalimat yang imajinatif, diperlukan suatu pola deskripsi yang ampuh menumbuhkan
imajinasi pembaca, sehingga dapat terhipnotis oleh kata-kata yang kalian
ciptakan.
Dua -- Persiapan
Dalam
tahap ini, seorang penulis harus membuat sketsa ceritanya, seperti alurnya
bagaimana... dan semacamnya, jadi, tidak ada pertanyaan yang membuat gue
bingung harus jawab apa. Sketsa itu di perlukan, seperti halnya melukis,
memerlukan pondasi yang disebut sketsa, namun sketsa dalam dunia penulisan
berbeda, Sketsa di sini berarti sebuah skema alur, tema dan peristiwa-peristiwa
yang akan diangkat menjadi sebuah rangkaian peristiwa yang memiliki alur.
Contoh:
Judul :
Perlihatkan Kepada Ku!
Skema : Alur yang
digunakan, alur maju
Tokoh : Bang Pekpek,
Kak Juleli, Bu Hajrul dan Dik Ojan.
Peristiwa :
1.
Bang Pekpek mengambil potongan roket
untuk dikilo. Ketangkap basah oleh Kak Juleli.
2.
Kak Juleli menjalani kontrak bersama
Bang Pekpek, dalam pencurian.
3.
Bu Hajrul adalah ketua divisi pertama
dalam KPK (Komplotan Pencuri Kutang)
4.
Bu Hajrul melakukan pencurian
pertamanya di rumah Dik Ojan.
5.
Bu Hajrul tertipu oleh muslihat Dik
Ojan.
6.
Dan sebagainya...
Demikianlah skema
dalan pembuatan cerita, namun, dalam pembuatannya, kalian bisa menentukannya
tanpa harus ditulis seperti di atas, cukup membuat konsep seperti itu dalam
pikiran kalian.
Tiga -- Begin
Now!
Tahap
ini membujuk kalian untuk segera menulis, dan segera selesaikan. Dengan membuat
cerita pendek atau karangan pendek (sama saja) kalian dapat memulainya dengan
cara yang telah gue sampaikan sebelumnya.
These below, is my
Short Story
Perlihatkan Kepada
Ku!
oleh Muhammad
Iqbaludin
Para
Astrounot yang ingin terbang ke stasiun antariksa mengalami tragedi yang cukup
mengerikan, yaitu terjatuh dalam ketinggian 2.000 mm karena terpeleset. Sebelum
para astrounot memasuki Roket tersebut, ternyata ada seorang tukang oli buta
yang menumpahkan olinya di sana, sehingga membuat para austronot mengalami depresi
yang sangat berat, hingga dilarikan ke rumah sakit jiwa. Pekpek, alias BangPek,
seorang kolektor terbesar di dunia, memanfaatkan tragedi itu dan ingin mencuri
roket tersebut dan memasukkannya ke dalam karung goni yang berukuran tidak
lebih dari tubuhnya. "Kau tau madam, kekayaan kita akan bertambah!"
Sahutnya kepada madam dengan girangnya.
Malam
hari, adalah saat-saat yang logis untuk mencuri, tak terlepas dari penjagaan
roket tersebut yang kurang memadai karena sejumlah besar dari para militer
tersebut sedang saling menggaruk-garuki punggung temannya, hingga terlelap.
Namun Juleli tetap terjaga, dan itu tidak disadari oleh BangPek.
"Apa kau merasa
aman?" Sahutnya sesegera mungkin, "Ya, karna aku tau, bahwa kau akan
sejalur denganku, sudahlah kawan, jangan munafik!" balas BangPek.
"20.000.000 USD untuk biaya tutup mulut!" sambil menjulurkan
tangannya, tampak seperti orang tak berdosa yang akhirnya akan terjun di tempat
yang sama. "Mahal sekali untuk menutup mulutmu, aku beli saja mulutmu
itu... berapa yang bisa aku bayar untuk harga mulutmu?!" Sambil
menodongkan moncong AK-47 ke kepalanya, akhirnya ia bungkam juga. Dengan cara
licik, BangPek mengambil jalan lain, yaitu dengan mengancam Juleli untuk
mengambilkan Roket itu dan memasukkannya ke dalam karung goni yang dibawanya.
Lima
menit terlewati, roket itu nyatanya sudah terbungkus oleh karung goni tanda
misi mereka berhasil, namun ada sesuatu yang harus dijelaskan oleh Juleli,
mengapa roket sebesar itu bisa masuk dalam karung goni sekecil itu?
"Perlihatkan
kepada ku, dengan apa kau melakukannya!" membentak Juleli, namun respon
Juleli hanya mengangguk tanda seorang pemikir keras yang berusaha membuat
analisisnya semakin berkelas. "Perlihatkan kepada Ku!" gertakan yang ke-dua
untuk hal ini. "Ingatlah kawan! Dimana ada kemauan, pasti ada jalan!"
jawabnya dengan santai, namun entah apa yang terjadi pada BangPek, ia hanya
dapat menganga melihat perubahan Juleli... Semakin ia menyerupai... DORAEMON.
"Alat Pengecil Barang!"
Tags:
How to write
0 comments