COUNT ON ME
COUNT ON ME
Dikarang oleh
Muhammad Iqbaludin
" If you
ever find yourself stuck in the middle of the sea, i'll sail the world to find
you...
If you ever
forget how much you really mean to me, everyday i will remind you...
You can count
on me like 123, i'll be there... and i know when i need it
i can count on
you like 432, you'll be there... 'couse that what's friends are supposed to
do... "
Banyak permintaan kepada seorang guru akan
adanya hari perhitungan dan perhitungan maha dahsyat dalam dunia yang menggilakan,
sebagian dari teman-teman ku meminta kepada dewan guru untuk pergi berlibur
dengan alasan 'Refreshing sebelum UN', namun yang satu ini
cukup rumit karena hidangan pertama yang disepakati adalah Taman Mini
Indonesia, tampaknya seperti orang ngawur ketika kami tengah berada di taman
mini, dengan beribu-ribu alasan yang masuk akal, aku berusaha untuk mengubah
semua posisi dan mengubah hidangan liburan kami. Panjang hari persiapan tentang
hal ini, sampai akhirnya waktu itu datang jua, tanggal 17 Mei 2013 kita jadi
berangkat ke Dunia yang menggilakan itu, tepatnya Dunia Fantasi.
Berbicara tentang kegilaan, yang satu ini
sangat membuatku gila, the first lookin' at the door, tampaknya
lucu dengan nama seperti itu, namun itulah kejadiannya. Semua experience itu
diambil dan dilukis dengan kanvas berlatar Rumah Kaca, dan The first
Lookin' at the door itu meluap dan memecahkan semua kaca yang ada
disana sampai ada dua kaca yang saling berhadapan dan membuat bayangan diriku,
diriku, diriku, dan dirinya. Ultimatum yang hebat juga belum pernah ku rasakan
sebelumnya. Aliansiku gugur di medan perang, ia menjajahku seenaknya, dan tidak
ada rasa benci juga kegelapan, ia menjajahku dengan penuh rasa cinta yang
sangat dahsyat dan membuatku meledak, namun itu kasat mata, itu yang ada dalam
pikiranku, entah bagaimana yang ia rasakan.
Sambil menjajah, ia menambah
kekerasan yang sangat lembut ku terima, dengan dorongan payahnya yang tak dapat
menjatuhkan diriku, tetapi jiwaku yang terjatuh kedalamnya. Ia pergi dan tak 'kan
ku kejar, karna percuma saja, ' who am i ? So i can keep her down ? ' aku
bukanlah seorang yang ingin dimanfaati, namun manfaat seperti apapun bisa ku
sebarkan kepada yang lainnya. Aku hanya memandang orang itu, orang yang
menciptakan perang dunia ke-3 di tubuhku itu, sampai jarak pandang mataku tak
dapat mengejarnya, ia pergi tanpa salam, tak apalah, mungkin itu yang dia
inginkan dan aku tak dapat bertindak jauh sampai disitu.
"Uy, Rek, di rumah kaca tadi gokil banget... gua hampir meledak disono... lagian
itu pada berisik amat sih!"
"hhhaa... lagian lo kerjain mereka sih, sampe anak SMA Santo apalah, itu tadi
teriak-teriak pake nama lo!"
"Wajar, orang terkenal bakal teringat sepanjang masa! Hehehehe,"
"Ngotak lo!"
Keadaan seperti ini yang tak
kuinginkan, sampai aku berkeliling dan bertemu lagi dengan penjajah itu. Tak
hanya sekali dua kali, namun berkali-kali. Aku pikir dia memiliki rute yang
sama namun berlawanan arah denganku, sehingga suatu waktu kita akan bertemu di
tempat yang sama, bahkan dengan hitungan jaripun tampil. dalam pikiranku kini,
sedang berinteraksi dengan Monster Cinta yang paling cantik dan paling anggun,
aku berkata padanya "I just count her like 123, so she'll be
there here!" Monster Cinta itu bagaikan memori komputer dan
mengirimkan kode kepadanya, hingga konfirmasi itu tiba dan monster cinta itu
berkata padaku, "Try now for count on her like 123, and she'll
count on you like 432, and you'll be there together!"
1...
4...
2...
3...
3...
2...
"Hah... lo lagi, lo lagi, bosen amat gue ketemu lo terus!" Sewotnya.
"Hmmm... jadi lo ngeliatin gua terus kalau ketemu?"
"bu... bukan gitu maksud gue..."
"Han', gua udah bilang... wajah boleh pakai topeng tapi masalah perasaan gak bisa
disembunyikan..."
"..."
"Hari ini... sebenarnya gua pingin..."
"..."
"Kalau kita..."
"KALIAN INI NGAPAIN HAH?" seseorang memgertak !
Tak kusangka sepayah ini, kami berdua
dihukum karna terlihat seperti pacaran, padahalnya diriku hanya menginginkan
dirinya untuk melihat isi kado yang ku bawa, yang isinya seekor beruang, bukan
beruang biasa, harganya mahal dan ini sangat wooow kualitasnya, boneka beruang
madu ala Winny de Pooh yang terlihat lucu, seperti tampangku yang kini terlibat
masalah 17 FAILED ! aku mengurung niatku untuk memberikan yang satu itu, karna
dia terlihat sangat kesal dengan ku... hahahaha, ini baru moment yang indah
yang pernah ku rasakan !
Created By. Muhammad Iqbaludin
Nama tokoh dan penokohan asli, tapi
ceritanya sedikit ngarang walaupun latarnya asli !
hehhee
Need Back up you Like !
Tags:
Casual Short Story
0 comments