ISENG BERKELAS (2)


Hello World, Welcome to Panic Area!
Ada baiknya kalau ingin mengawali suatu cerita atau karangan, ada beberapa yang harus kalian gunakan sebagai penarik pembaca, dan sebagaimana dalam artikel sebelumnya - Menulis Karangan, Cuma Iseng! - bahwa mengarang tidak butuh uang dan segala macam bentuk di muka bumi ini, hanya saja, untuk mengarungi ke daerah yang lebih baik, ada baiknya kita menggunakan beberapa metode mengarang dan syarat-syaratnya. Kalian tau Novel atau Novelet? Ya, seorang penulis sudah pasti senang membaca, maka tak akan terpungkiri jika kalian memang seorang Reading Maniac! dan jalan yang kalian tempuh kali ini adalah Fabulous Way, mengubah posisi dari pembaca menjadi penulis dan memberikan kesempatan kepada orang lain untuk membaca.

 Beberapa yang Harus Diperhatikan Dalam Mengarang

Karangan memiliki jenis-jenis itu sendiri, walau secara kasarnya bahwa karangan itu akan bersifat fiktif, namun secara etimologi, karangan itu sendiri yaitu suatu gagasan yang diungkapkan oleh individu (Penulis) kepada individu lain (pembaca) untuk dipahami. Ada beberapa jenis dalam Karangan, mereka itu adalah Narasi, Eksposisi, Persuasif, Argumentasi, dan Deskripsi. Namun sekarang kita akan memakai jenis karangan Narasi dan Deskripsi sebagai bidik kita dalam topik kali ini.

Apa itu Narasi?

Narasi adalah suatu rangkaian peristiwa dan akan membentuk sebuah alur, atau narasi dapat dikatakan sebagai Cerita.

Apa itu Deskripsi?

Deskripsi adalah suatu pelukisan dengan kata, yang mana menggambarkan atau melukiskan suatu benda, suasana, waktu, perasaan dan semacamnya, hingga terwujudkan dalam khayalan pembaca.

   Dalam Cerita, secara nonformal, kalian tidak perlu mengikuti syarat dan ketentuan apapun, karena dalam membuat suatu cerita, butuh yang namanya kreativitas dalam merangkai kata, semakin baik kalian merangkai kata, semakin hebat dan kuatlah cerita yang kalian buat.
   Adanya kekosongan waktu, memberikan kesempatan bagi kalian semua untuk menulis karangan, maka sempatkanlah waktu sebaik mungkin. Ada waktu-waktu yang sedikit optimal untuk para penulis dalam membuat karangan, Pertama, ketika ia dalam keadaan Galau, gak akan lepas dari diary-nya (bagi para cewek biasanya), (Ke-dua) dalam keadaan kelas kosong (gak ada gurunya misal), dan banyak sekali waktu-waktu Zonk, apalagi bagi para pengangguran kelas kakap, aktifitas ini akan mengurangi persentase orang-orang seperti itu.

Semegah-megahnya Istana, pasti memerlukan Tiang, begitu juga hidup kita, memerlukan konsep sebagai tiangnya.
By. Muhammad Iqbaludin


Share:

0 comments