Short Story: The Old Love Has Come Back


THE OLD LOVE HAS COME BACK
Dikarang oleh Muhammad Iqbaludin

" When you lookin' for your old friends, there's your mind that you being shy and I think you're so forgetful 'bout her... but now I've known you... you're my old Lova~ "

   Ini hanyalah sedikit berkas kusam yang bagiku sangat berharga, hal yang baru namun kusam, layaknya sesuatu yang baru namun itu hal yang lama, sama seperti yang ku alami selama menunjang kehidupan ini. Peri-peri kecil mulai beterbangan mengitari seluruh tubuhku, dan berbisik kecil ' You'll Find her Someday ! ' namun bagiku itulah hal yang biasa, tak punya waktu untuk menunjukkan diriku, sampai akhirnya waktu berpihak kepada yang lainnya. Ada sesuatu yang mengganjalku setelah peri-peri itu berbisik kecil seperti tadi, aku tak kenal dengan peri-peri itu, yang ku ketahui adalah hatiku berbisik, cerita ini terlihat seperti mimpi belaka yang mengharapkan sesuatu di balik udara, dan hal yang berada di udara itu menyampaikan salam harapanku kepada dirinya, diri seorang yang telah lama ku cintai namun tak kunjung ku ketahui, karena aku tak kenal dan dia tak mengenaliku, namun sebaliknya hatiku kenal besar dengan hatinya dan hatinya belum memberikan sinyal persetujuan dengan yang ku garapkan.

  In Someday, yang dijanjikan adalah aku yang mencari bukan dicari, saat yang tepat namun tak kunjung tercapai, setiap waktu aku berusaha untuk mengingat nama itu, Diana... itu yang ku ingat sampai aku harus mengangkat memori lamaku dan menempelkannya kepada orang lain yang jelas itu bukanlah Diana, aku hanya bisa memandang dengan pancara sinyalku tak bisa melihat keindahan pada orang yang ku tempeli memori itu.

Pe' Gua dulu punya teman, namanya Diana... dan sekarang gua lost contact sama dia, kalau gua pikir-pikir, dan setiap kali gua liat wajah si Iis, gua seperti terangkat memori lama...”
“Lo sudah coba cari belum... ?”
“Belum...”
Yah, terus mana ada apa yang lo harapkan itu gak bakal ketemu cuy!”

  Banyak angan yang ingin ku capai, sampai akhirnya ada salah satu peluang penting yang harus dirasakan dan dicerna, ada peluang khusus untuk menatap masa kedewasaan, masa yang indah, suatu kejadian maha penting bagi hidupku. Baru-baru ini aku membicarakan tentang hal Lost Contact ini kepada salah seorang sahabatku, namun kini hal yang menggembirakan itu telah tercatat kata per kata bahkan terlukis dengan jelas di atas kanvas transparan dengan latar MAN 2 Serang. Awal yang membahagiakan itu membuatku heran, apakah yang ku maksud ' dia ' itu benar, ataukah hanya orang yang menyerupai ' dia ' ? Dan itu masih terpampang jelas di hadapanku dan saat diriku menghadapi beratus-ratus soal test dengan badan yang sedikit kaku karena terlalu lama duduk, dan itu pun tak jadi pengganggu dalam peratapanku.
  Blitz ~
Kehidupan bagai bayangan warna-warni, De Javu itu katanya. kondisi, cuaca, latar, perasaan, dan semua hal saat itu bagai suatu yang pernah terjadi sebelumnya dan kini terjadi kembali, sungguh mengagumkan. Tak lama diriku melihat semua kejadian yang seperti supernova cinta, dengan terengah-engah karena diriku hanya terdiam menyaksikan sambil berkata pada peri-peri yang mengingatkanku, bukan !, mereka tak ada, hatiku mengingatiku ! ' I've found her now, but anything stopped me... ' bukan hanya dag-dig-dug yang terasa namun bombardir pun sangat terasa dengan memberikan dua pilihan :

   1. Kenal dengannya pada kesempatan emas ini.

   2. Tinggalkan namun lain waktu akan bertemu. 


Semua itu tak memprovokasi ku untuk tetap bermimpi, hanya bermimpi, dan kini ku hanya terpejam, terpejam dan gelap, sungguh gelap, gelap gulita, hingga gelap hitam pun tak terlihat, tak ada warna sekalipun, aku hanya menurunkan senyumku saat itu, andai saja ku berani melawan si peri hitam jelek bahkan tak ada derajat sekalipun, tak berwarna, tak indah, tak semua yang ia miliki baik. Some day has lost, sepertinya diriku akan tetap menunggu di tengah jalan sampai ' dia ' menabrak ku dan mati, mati dalam arti aku bisa menggentayanginya setiap saat dan tak perlu terlihat, cukup diriku saja yang melihatnya.

Share:

0 comments